Pemimpin Nasional Ideal Bagi Masyarakat Surabaya

Tim Mahasiswa Fak. Hukum UNTAG Surabaya

(Studi Deskriptif terhadap Kriteria Kompetensi Pemimpin Nasional)
Andik Matulessy (Fak. Psikologi UNTAG Surabaya)


Penelitian ini dilakukan sebelum diadakannya Pemilu Pilpres tahun 2004, untuk mengetahui tentang pandangan masyarakat Surabaya tentang Kriteria Pemimpin Nasional yang dianggap kompeten dalam memimpin negara.Sebagaimana diketahui banyak calon Pemimpin Nasional pada saat itu yang dianggap memiliki kemampuan yang beragam, artinya ada calon yang memiliki kemampuan lebih di satu bidang dan lemah di bidang lain, dsb. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan criteria pemimpin nasional ideal bagi masyarakat Surabaya dan membandingkan persepsi terhadap dua pasangan calon Presiden yang dianggap memiliki kans untuk menang dalam Pilpres, yakni Megawati-Hasyim dan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Populasi penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang memiliki hak pilih dalam Pemilu 2004. Metode pengambilan sample yang digunakan yakni incidental sampling, yakni pengambilan sample dengan cara menetapkan individu yang ditemui sebagai responden penelitian. Jumlah sample yang didapatkan sejumlah 750 orang, yang masing-masing diambil dari Surabaya bagian Tengah, Barat, Timur, Utara dan Selatan.

Pengumpulan data menggunakan skala persepsi kompetensi pemimpin ideal dengan indikator yang disadur dari a Management Competency Model for a Fortune 500 High-Tech Firm (Hughes, Ginnett, Curphy. 1999) mencakup 8 indikator :Communication skills, Management skills, Personal values & mastery, Vision & strategy, Aligning people & processes, Sponsoring change, Motivation & development of others, Achieve Results. Indikator ini ditambah dengan criteria lain yang didapatkan dari kompilasi hasil studi pustaka, media, dan diskusi, yakni :penampilan fisik,pengalaman di pemerintahan, latar belakang sipil/ militer, jenis kelamin, kaitan dengan mistik, penampilan di media massa, janji/ isi kampanye, pemahaman akan agama, kiprah di partai politik.

Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa 8 kriteria kompetensi di atas sangat penting bagi pemimpin nasional mendatang, utamanya kemampuan komunikasi dan memanage pemerintahan, sementara yang paling rendah adalah kemampuan memotivasi dan beradaptasi dalam dunia global; ditambah dengan pentingnya penampilan fisik yang bagus pada calon pemimpin nasional (58,4%), masyarakat juga menghendaki pemimpin nasional mendatang harus memiliki pengalaman di bidang pemerintahan (76,1%); 44,5% tidak setuju bila pemimpin nasional dilihat dari latar belakang sipil/ militer; jumlah yang berimbang antara yang setuju dengan yang tidak setuju bahwa jenis kelamin dijadikan dasar pertimbangan memilih; sebagian besar tidak setuju apabila hal yang sifatnya mistik dijadikan dasar criteria pemimpin nasional;sebagian besar tidak setuju penampilan di media sebagai patokan pemimpin nasional; sebagian besar setuju apabila janji / isi kampanye dijadikan patokan pemimpin nasional; 77 % setuju apabila pemahaman akan agama menjadi tolok ukur.

Hasil perbandingan kompetensi SBY-Kalla dan Megawati-Hasyim menunjukkan bahwa ditinjau dari wilayah penelitian, usia, pendidikan, pekerjaan dan jenis kelamin ternyata pasangan SBY-Kalla lebih dipersepsikan positif dibandingkan pasangan Megawati-Hasyim.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment